KESIMPULAN IBNU TAIMIYAH TENTANG surah Huud : 43.
Diajak naik ke kapal, tapi anak nabi NUH alaihissalaam menolak dan berkata:
سَـَٔاوِيٓ إِلَىٰ جَبَلٖ يَعۡصِمُنِي مِنَ ٱلۡمَآءِۚ
"Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat menghindarkan aku dari air bah".
INI KATA AKALNYA, KATA LOGIKANYA.
Nabi NUH alaihissalam mengingatkan, bahwa:
لَا عَاصِمَ ٱلۡيَوۡمَ مِنۡ أَمۡرِ ٱللَّهِ إِلَّا مَن رَّحِمَۚ
"Tidak ada yang bisa melindungi dari siksa Allah pada hari ini selain Allah yang Maha Penyayang".
INI KATA NABI NUH 'alaihissalaam, ini WAHYU DARI ALLAH.
Akibat penolakannya;
وَحَالَ بَيۡنَهُمَا ٱلۡمَوۡجُ فَكَانَ مِنَ ٱلۡمُغۡرَقِينَ
"dan gelombang pun memisahkan Nuh dan anaknya, maka anaknya itu termasuk orang yang ditenggelamkan".
INI ADALAH AKIBAT DARI SIKAP MENDAHULUKAN AKAL DAN LOGIKA DARIPADA WAHYU AL-QUR'AN DAN SUNNAH.
Ibnu Taimiyah rahimahullah menyimpulkan dari ayat ini, bahwa:
- orang yang selalu mendahulukan AKAL dan LOGIKA berbanding dengan WAHYU (KITAABULLAH dan SUNNAH RASULILLAH), maka dia akan ditenggelamkan di lautan AHWAA' (hawa nafsu) dan BID'AH.
- orang yang terbiasa menentang WAHYU dengan LOGIKA, hatinya, qalbunya tidak akan dihuni oleh iman.
--------------------
Yang berpendapat dengan akal dan logikanya, bahwa ia bisa menyentuh hati dan terkadang mengundang hidayah, makanya ia HALAL... sehingga menentang hadits sahih Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang MENGHARAMKANNYA.
Pasti akan ditenggelamkan dalam lautan hawa nafsu dan bid'ah.
Karenanya, BERHENTILAH BERMAIN DAN MENDENGAR MUSIK YANG HARAM.
Ust Amirudin Abdullah